Sangat Rahasia !




Melaksanakan praktek pengalaman lapangan di bagian Tindak pidana Khusus pada kejaksaan negeri memberikan saya tambahan pemahaman. Bukan hanya memperoleh pemahaman terkait tupoksi seksi pidsus saja, tetapi juga mendapatkan pemahaman tentang kepribadian .


Selama berPPL di instansi terkait, saya justru lebih tertarik untuk mendalami kharakter dari masing masing pegawai yang bekerja di instansi tersebut. Bukan Tupoksinya, wewenangnya, apalagi banyak gajinya. 


Saya merasa bahwa mereka yang bekerja di kejaksaan mempunyai sifat yang berbeda dari kebanyakan orang yang pernah saya temui dalam kehidupan sehari hari. Sehingga memicu saya untuk mendalami dan mencaritahu kenapa mereka bisa mempunyai sikap demikian.


Misal, di ruangan tindak pidana khusus. Perasaan tidak enak terhadap orang lain tidak akan pernah anda dapatkan disana. Pasalnya setiap orang yang bekerja disana sama sama memiliki pendirian masing masing. Sehingga kemungkinan merasa ngak enakan terhadap orang lain, sangat kecil sekali. 


Perasaan ngak enakan kadang menjadi masalah hidup bagi diri kita sendiri. Selalu mendahulukan orang lain daripada diri kita sendiri. 


Saya pribadi sadar bahwa sikap demikian sangat menyiksa batin. Di satu sisi kita *ingin bekehendak atas apa yang kita inginkan*, tapi di sisi yang lain rasa *ngak enakan selalu hadir*. 


Sekarang saya tau rahasianya mengatasi masalah tersebut! 


Mari belajar dari A.M.Rieker.M,SH. (kepala seksi pidsus). Beliau adalah salah satu orang yang ingin saya copy kepribadiannya !


1. Pak jaksa Rieker ketika diangkat sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus, Ia di sumpah di bawah Kitab suci ummat islam. Meskipun banyak pejabat yang melanggar sumpah, tapi sejauh Pak jaksa Rieker berkarir, belum pernah ada catatan buruk yang ia peroleh. 


Artinya ia sadar bahwa tuhan maha memahami dan mengetahui setiap perbuatan yang di lakukan oleh hambanya. Ketika Pak Rieker melanggar sumpah, maka ada konseskwensi yang akan ia dapatkan dari tuhannya. 


2.Pak Rieker di kelilingi oleh orang orang yang memiliki ketegasan, berintegritas, dewasa, dan bekerja profesional. Setiap lawan bicara yang pak Rieker temui di tempat kerja, memiliki sifat yang sama. Sama sama tegas dan berintegritas. 


Artinya, lingkungan mempengaruhi sikap pak Rieker. Ia bisa menjadi tegas dan terhindar dari sikap ngak enakan karena lingkungan dan lawan biaranya .


3. Pak Rieker adalah Kepala seksi Tindak Pidana Khusus. Ketika ia tertindas oleh bawahannya atau tidak terpacu untuk menunjukkan sikap ketegasan layaknya seorang pemimpin, maka bawahannya akan bertindak semena mena, saksi yang di mintai keterangan akan memberikan keterangan palsu, ia akan lebih mudah untuk di arahkan oleh pelapor tanpa dasar, penyelidikan tidak akan optimal, Tugasnya untuk membrantas korupsi tidak akan berjalan dengan lancar. 


Artinya, terpacu adalah kuncinya. Tiap orang mempunyai acuan yang berbeda beda. Tugas kita hanya 1. Apa itu? Mencarinya. 


Kesimpulan :


Jika anda ingin mengubah kepribadian, maka yang musti anda lakukan adalah : 


1.Ingat tuhan, sesekali bertamulah dengannya di 1/3 malam. Pinta doa, agar rasa ngak enakan itu bisa hilang. 

2.Berkawan dengan orang yang se Frekuensi 

3.Terpacu . Cari pemicu. Analogi : Vegeta bertambah kuat kalau ia terpacu oleh Kakarot alias Goku yang juga kuat, Sun go kong berkelana mencari kitab suci karena terpacu ingin terbebas dari kutukan , Brandon terrant di teroris bangsat terpacu membunuh ratusan ummat muslim karena doktri kelompoknya,Gusdur maju dari presiden karena terpacu oleh ucapan 5 sesepuhnya, Sultan muhammad al fatih terpacu menaklukkan konstantinovel kerena terpacu oleh hadis yang di ucapkan nabi besar muhammad SAW sebelum beliau wafat. Dan masih banyak. Lagi. 

Ali bin abi thalib pernah bilang. Siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia beruntung, siapa yang hari ini sama dengan kemarin maka ia merugi, siapa yang hari ininya lebih buruk dari hari kemarin maka sungguh laknatlah ia. 


#alfianalghifari #stainmajene #pplstainmajene #kejaksaannegeripolewali

Posting Komentar

0 Komentar

Pemberi Nasehat Yang Lupa Menasehati Dirinya Sendiri! | As-Saff | Paradoks Salomo| Psikologi.