Peristiwa Isra' Mi'raj : Ide Out Of The Box Yang Menjadi Referensi Kreator Film !



Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda- tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. QS-Al-Isra Ayat 1.

Berabad-abad lalu, The Prophet Muhammad SAW diberikan kesempatan oleh Tuhan Allah SWT untuk menikmati perjalanan ruang waktu. Dikisahkan dalam banyak literatur, bahwa Prophet Muhammad diperjalankan menggunakan Burak (binatang yang lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari anak unta/bighal) dari Majidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra), kemudian dari Masjidil Aqsa naik ke Sidratul Muntaha (Mi’raj) untuk bertemu Tuhan demi menerima misi pelaksanaan sholat.

Dalam proses serah terima misi, Prophet Muhammad SAW diberikan misi untuk melaksanakan sholat 50 kali dalam waktu sehari semalam. Tanpa protes, layaknya seorang Mahasiswa pada Dosen Pengujinya, Prophet Muhammad SAW meng iya kan misi dari Tuhan.

Setelah itu, beliau turun lalu bertemu dengan Musa AS. Sejenak Prophet Muhammad berkonsultasi perihal misi sholat 50 kali dalam sehari semalam. Musa AS menyadari, bahwa kaum yang dipimpin oleh Prophet Muhammad adalah kaum yang tidak mampu melaksanakan misi tersebut. Ia kemudian mengusulkan agar Last Prophet kembali kepada Tuhan untuk merevisi misi tersebut.

Musa AS berkata, “Kembalilah kepada Tuhan, mintalah keringanan karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji Bani Israil dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka.”

Pada akhirnya, Last Prophet melaksanakan saran dari Musa AS.

Setelah bertemu dengan Tuhan, Last prophet diberikan keringanan, dari 50 kali sholat dalam sehari semalam, menjadi 5 kali. Sungguh Tuhan yang maha pengertian.

Tapi, keringanan itu masih juga dianggap berat oleh Musa AS. Ia kembali berkata “Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Tuhan dan minta keringanan.”. Last Prophet bolak balik, dari bertemu musa lalu ke- Tuhan, dari Tuhan lalu ke-Musa, hingga pada akhirnya ia merasa malu.

Di pertemuan terakhir sebelum Last Prophet kembali ke bumi, Tuhan memberi pesan “Wahai Muhammad sesungguhnya kewajiban sholat itu lima kali dalam sehari semalam. Setiap sholat mendapat pahala 10 kali lipat, maka 5 kali sholat sama dengan 50 kali sholat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan yang dia tidak melaksanakannya maka dicatat untuknya satu kebaikan.

Dan jika ia melaksanakannya, maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barangsiapa berniat melakukan satu kejelekan namun dia tidak melaksanakannya maka kejelekan tersebut tidak dicatat sama sekali. Dan jika ia melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejelekan”. Lagi lagi, Tuhan yang maha pengertian.

Pada akhirnya, misi yang diperjuangkan Last Prophet abadi sampai di dzaman kita. Maka sudah sepantasnya kita melanjutkan perjuangannya. Melaksanakan misi tersebut hingga waktunya kita kembali ke pangkuannya. Ini bukan untuk Last Prophet, tetapi semata mata untuk kita.

Ketika Last Prophet kembali ke bumi, ia menceritakan serangkaian peristiwa yang ia alami kepada masyarakat setempat. Mulai dari kejadian berpindah dari satu tempat ke tempat lain, naik ke sidratul muntaha, hewan ajaib, hingga bertemu Tuhan.

Sebagai masyarakat logis dan menjunjung tinggi rasionalitas, tentulah mereka tidak percaya dengan pengakuan Last Prophet. Last Prophet dianggap sebagai manusia yang baru bangun dari mimpi. Mana mungkin ada manusia yang mampu berpindah tempat hanya dalam waktu semalam, apalagi jarak perpindahannya sangat jauh.

Jangankan manusia logis yang hidup di dzaman Last prophet, sebagian dari kita yang hidup di dzaman post modern juga tidak percaya dengan cerita yang tidak masuk akal itu.

Tapi, saya bersyukur, sejak kecil hingga dewasa hidup saya dipenuhi dengan imajinasi. Makanya hal tak logis sekalipun bisa saya cernah.

Visualisasi Ayat !

Mungkin kita semua sudah mengetahui salah satu serial kartun best ever yang menemani masa kecil kita. Kartun yang merangsang kita untuk terus berimajinasi. Kartun yang mengajarkan kita hal hal yang tidak bisa dicerna oleh rasionalitas.

Ialah Doraemon, kartun sejuta umat asal jepang yang membuat masa kecil kita lebih berwarna. Dalam salah satu adegan, pengarangnya memperlihatkan kepada penonton sebuah alat yang bernama PINTU KEMANA SAJA. Pintu itu mampu menghantarkan seseorang ke satu tempat dengan sekejap mata.

Beranjak remaja, imajinasi saya makin berwarna karena serial Naruto dan Dragon Ball. Di serial Naruto, pengarang banyak menyajikan adegan adegan menyerupai perjalanan Isra’ Mi’raj Last Prophet. Mulai dari Minato yang mempunyai jurus Hiraisin No Jutsu, kemampuan berpindah tempat dengan sangat cepat, Kakashi dan Obito dengan jurus Kamui yang mampu membawa targetnya ke dimensi lain, Sasuke dengan jurus Amenotejikara nya, Shunshin No Jutsu, dan banyak lainnya.

Lalu di serial Dragon Ball, tokoh utama Kakarotto alias Goku mampu berpindah dari satu planet ke planet lainnya dengan jurus Instan Transmission, jurus Teleportasi Dewa Kaioshin, dan keahlian bawahan Teleportasi penasehat Dewa Penghancur.

Ketika dewasa, saya mulai mengenal dunia game. Masih sangat teringat sekali, saya sangat menggemari game bergendre adventure. Makanya saya tau Game Mortal Kombat. Hampir seluruh game Mortal Kombat pernah saya mainkan, dari Mortal Kombat Shaolin Monks, Armageddon, Deadly Aliance, Decepticon, Vs DC, dan Mortal Kombat X. Serial game ini punya kemiripan dengan kejadian yang dialami oleh Last Prophet.

Jika anda pernah bermain game ini, pasti anda sudah tidak asing dengan PORTAL. Dalam game ini, Portal menjadi daya tarik bagi pemain. Bagaimana tidak, ketika bermain kita disuguhkan dengan portal yang bisa membawa kita pergi ke tempat lain dalam waktu sekejap mata. Sama dengan perjalanan Isra’ Mi’raj, dengan kendaraan Buraq, Last Prophet mampu berpindah dari satu tempat ke tempat lain.


Saya jadi berfikir, kira kira para creator game dan pengarang kartun mengambil referensi darimana? Darimana mereka mandapat ide Out Of The Box ini? Jangan jangan mereka membaca Surah Al-Isra’? atau Sirrah Nabawi mungkin?


Wallahu a’lam bissawaf !

Penulis : Alfian Alghifari | Temukan saya di IG : Uzkabalghifari

Posting Komentar

0 Komentar

Pemberi Nasehat Yang Lupa Menasehati Dirinya Sendiri! | As-Saff | Paradoks Salomo| Psikologi.