"Surat cinta untuk maba" !



Oleh : Irsyad fattah

3 tahun lamanya bukan waktu yang sedikit untuk menyelesaikan bangku sekolah menengah atas (SMA) bukan?  Sekarang anda pun beranjak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi yang dinamakan bangku perkuliahan, tandanya anda telah siap melepas gelar atas siswa mu menuju gelar kemahaan atas siswamu.

Hari ini, penulis ingin mengatakan selamat mendapatkan gelar kesakralan itu, " mahasiswa "
Tidak sedikit orang mendambakan gelar itu, bahkan di luar sana masih banyak orang yang bermimpi untuk menjadi seorang mahasiswa, tapi terhalang, entah itu karna faktor ekonomi ataupun faktor atas kemauan dari hati, maka berbanggalah anda karna gelar mahasiswa hanya di peruntukkan kepada orang_orang pilihan tuhan.

Sebenarnya ini bukan surat cinta, akan tetapi ini sebuah peringatan kepada para mahasiswa baru yang akan memulai kehidupan barunya.

Jangan hanya memahami bahwa mahasiswa adalah peralihan status atas kesiswaanya, tapi pahami bahwa untuk menjadi seorang mahasiswa berarti siap untuk memikul tanggung jawab yang begitu besar, mulai dari keluarga, lingkungan bahkan sampai bangsa dan negara.

Jangan maknai mahasiswa hanya sekedar gaya_gayaan sebab tak lagi memakai seragam seperti halnya yang ada di pertelevisian indonesia , tapi maknai bahwa sejatinya untuk menjadi seorang mahasiswa haruslah berseragam atas nama kepedulian, kemanusiaan, serta kepekaan terhadap sesama.

Untuk menjadi seorang mahasiswa bukanlah hal yang harus di sepelekan, melainkan di landasi dengan keseriusan dan kesadaran tentang bagimana pentingnya menjadi seorang mahasiswa yang harus di seleraskan atas diri ini sebagai seorang mahasiswa.


Akhirnya.
Penulis paham tentang kebutaan dan kepolosan sebagai mahasiswa baru yang masih dalam proses pencarian jati diri dan belum menemukan idealisme yang tepat untuk menjadi tujuan hidup.
Bahkan banyak di antara mahasiswa baru yang baru sadar bahwa betul dia sudah jadi mahasiswa.

Setiap tulisan pasti terselip sebuah harapan. Sebagai harapan sang penulis semoga mahasiswa baru mengetahui serta mereleasisasikan fungsi sebagaimana mahasiswa. Pergunakanlah gelar kesakralan mahasiswa itu dengan sebaik_baiknya, sebab di tangan mahasiswalah, nasib negeri di masa yang akan datang.


Tulisan ini hanya bentuk motivasi kepada mahasiswa baru yang sama sekali belum mengenal bagiamana tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa.
Maaf, penulis berpanjang lebar tentang mahasiswa sedang penulis pun, belum pantas di katakan sebagai mahasiswa.


Majene, jumat 4 oktober 2019
Muh. Irsyad Fattah.

Posting Komentar

0 Komentar

Pemberi Nasehat Yang Lupa Menasehati Dirinya Sendiri! | As-Saff | Paradoks Salomo| Psikologi.