Polemik Kouta 4GB !



Ntah harus mulai darimana,ntah harus dukung yang mana. Semua punya sudut pandang yang berbeda, punya perspektif masing masing, dan semua berhak untuk menyuarakan apa yang menurut mereka berhak untuk di suarakan.

Sebelumnya thanks untuk pihak terkait karena telah merealisasikan janjinya kepada pihak pengkritik,dalam hal ini mahasiswa. Meskipun pihak pengkritik tidak terima lantaran jumlah besaran dari kritikan yang di koarkan tidak sesuai dengan timbal balik yang di berikan oleh pihak terkait, dalam hal ini birokrat kampus.

Siapa yang tidak marah? Di kala pandemi yang mengharuskan berkuliah secara daring ini ,beberapa mahasiswa tidak bisa mengikuti perkuliahan karena seluruh fasilitas yang di butuhkan untuk kuliah daring tidak mereka punya. Masih mending bagi yang memiliki akses internet ,hp, dan lokasi strategis yang memungkinkan ia untuk mendapat jaringan yang baik. Bagaimana dengan yang tidak? Bagaimana dengan mereka yang segi ekonominya terbatas? Yang tidak memiliki hp, internet, dan signal yang jelek?

Guys, tidakkah anda sadar. Berapa banyak orang dari kalangan bawah yang sukses akibat motivasi yang di hasilkan dari ketiadaan. Contohnya saja Rahmad Ady Riyanto, yang miskinnya bukan main, namun bisa sukses (chek my ig @.Uzkab.alghifari), Uztad Abdul Somad, Jack ma, Chairul Tanjung, Ciputra, Sudono Salim, Dahlah Iskan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era Presiden SBY, Dahlan Iskan, pernah hanya punya satu stel pakaian yaitu kaos dan celana serta satu sarung saat masih kecil. Bahkan, Dahlan kecil harus bertelanjang kaki ke sekolah yang jaraknya jauh dari rumah. Impiannya kala itu, memiliki sepatu.

Dan masih banyak lainnya.

Kenapa kita tidak mencontoh mereka? Yang bersyukur dan menjadikan ketiadaan menjadi sebuah motivasi untuk sukses. Sekarang, yang ada bukannya belajar dari kisah sukses mereka, kita malah mengkritik non stop, menjadi bar bar, seolah apa yang kita suarakan mutlak adalah hal yang benar. Prett.

Yang saya mau tekankan adalah, Syukuri apa yang ada. Karena anda telah di fasilitasi dengan GRATIS.Negara telah mensubsidi anda dengan harapan anda akan menjadi pribadi yang nantinya bisa berdampak pada kemajuan Sumber daya manusia (SDM) indonesia, menciptakan trobosan baru, dan bahkan membanggakan indonesia .

Jika dengan subsidi yang telah di berikan lantas tidak membuat anda berdampak juga, menyalahgunakan fasilitas yang telah di berikan, maka sungguh anda termasuk orang yang laknat !

Posting Komentar

0 Komentar

Pemberi Nasehat Yang Lupa Menasehati Dirinya Sendiri! | As-Saff | Paradoks Salomo| Psikologi.