MERDEKA ATAU MATI !





Oleh: Husain Alfulmasi

Secara etimologi, kemerdekaan berasal dari kata merdeka yang dalam bahasa Arab disebut ‘Al-Hurru. Kata ‘Al-Hurru sendiri yang memiliki sejumlah arti antara lain bebas, tidak ada tekanan, tidak ada ketakutan, tidak cemas, memiliki pilihan berbuat atau tidak, tenang, aman, tidak terikat dan tidak bergantung serta memiliki hati yang plong.

Selain itu makna kontekstual merdeka yaitu; kesempatan. Kemerdekaan hakikatnya adalah kesempatan; kesempatan mengentaskan diri dan bangsa dari keterpurukan dan keterbelakangan. Pada zaman jahiliyah marak perbudakan, Islam datang memerdekakan dan menghilangkan perbudakan, sehingga mantan-mantan budak punya kesempatan hidup bermartabat. Merdeka juga berarti motivasi; kemerdekaan memunculkan semangat dan motivasi untuk maju agar sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Nabi Muhammad bersabda: Laa takuunuu imma’ah ! Janganlah engkau laksana sapi yang dicolok hidungnya, terjajah, tanpa ada motivasi !. Merdeka juga berarti membangun. Merdeka adalah membangun semua sektor. Lirik lagu Indonesia Raya.....bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya. Yang dibangun bukan cuma fisiknya, tapi juga ruhaninya. Pepatah Arab mengatakan: al-aqlus saliim fil jismis saliim: ruhani yang sehat terdapat pada jasmani yang sehat pula. Selain itu, merdeka juga berarti berani dan tidak penakut. Melepaskan diri dari keterjajahan berarti memiliki kepercayaan diri sehingga berani untuk berbenah diri agar hidup mulia dan terhormat.

Merdeka juga memiliki makna spritual yaitu Rahmat. Kemerdekaan yang kita raih adalah bukti kasih sayang Tuhan kepada bangsa Indonesia. Para pendiri bangsa kita mengakui itu seperi yang tertuang dalam bagian dari alinea teks UUD RI 1945 “atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa....”). Tuhan menjaga bangsa Indonesia sebagai manifestasi dari sifat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Firman Allah: Fallahu khairun haafidzan wahuwa arhamurrahimiin (Dia-lah Tuhan yang menjaga dan amat penyayang kepada seluruh hamba-Nya).

Makna spritual lainnya adalah anugrah. Secara logika kita tidak mungkin bisa merdeka hanya dengan bambu runcing, clurit, parang, dan keris berhadapan dengan senjata dan tank-tank penjajah. Di sana ada intervensi Tuhan sehingga kekuatan semangat dan doa dapat mengalahkan persenjataan modern.  Doa merupakan senjata yang kasat mata, tak terlihat oleh musuh, tapi sangat nyaring terdengar di langit. Rasulullah saw bersabda:  Adduaa’u silaahul mukmin (munajat  doa adalah senjata ampuh bagi orang  yang yakin akan anugrah Tuhan).

Kalau para pejuang kita dahulu, ketika mereka meyakinkan diri sesama pejuang bahwa betapa perlunya merdeka, bila mereka berjumpa sesama pejuang kalimat yang sering dipekikkan  “Merdeka atau Mati !”. Sehubungan karena kita tidak lagi hidup di zaman penjajahan, maka  “Merdeka atau Mati !”  artinya merdeka untuk berprestasi atau mati tak memiliki motivasi maju.

Posting Komentar

0 Komentar

Pemberi Nasehat Yang Lupa Menasehati Dirinya Sendiri! | As-Saff | Paradoks Salomo| Psikologi.