Pemindahan Ibu Kota, perlukah?



Hari-hari ini kita dikejutkan dengan ide pemindahan ibu kota oleh Joko Widodo.

Tentu ini menimbulkan gejolak di masyarakat; ada yang pro ada pula yang kontra.

Mengenai pemindahan ini, teman-teman berada pada posisi yang mana, pro atau kontra?

Perlu dipahami, ada beberapa faktor yang menjadi alasan dari pemindahan ibukota ini :

1. Agar ibukota berada pada pertengahan wilayah indonesia . Presiden kita sangat menekankan pembangunan yang sifatnya Indonesia sentris. Lokasi geografis wilayah kalimantan yang terletak di tengah-tengah Indonesia akan menjadi sentral negara, dan tentu itu akan menghilangkan stigma barat dan timur.

2. Menurut BMKG, wilayah kalimantan adalah wilayah paling aman dari bencana alam, seperti gempa yang marak kita saksikan bersama saat ini.  Ditakutkan, jika wilayah ibukota yang terkena dampak bencana alam, maka seluruh indonesia akan menjadi lumpuh. Karena ibukota adalah inti dari pemerintahan sebuah negara.

3. Dengan perpindahan ibukota ke kalimantan, katanya akan menciptakan manfaat yang banyak bagi negara Indonesia, terutama pada sektor kelautan . Ini sangat mendukung konsep dari presiden kita tentang negara maritim. Dalam ilmu kelautan, ada yang namanya ALKI : alur laut kepulauan indonesia. Salah satu ALKI terbesar yang dimiliki indonesia berada pada kalimantan.

4. Ibukota saat ini sangat padat penduduk, macet, banjir, polusi udara ,serta bebagai macam kondisi buruk yang dialami. Demi terciptanya sistem pemerintahan yang baik,lokasi yang strategis juga menjadi faktor utama .

Lokasi terbaik untuk pusat pemerintahan akan memberikan warna baru bagi mereka yang menjalankan pemerintahan tersebut. Ibukota yang dulunya penuh kepenatan, kemacetan, dan lain-lain akan hilang jika dipindahkan ke kalimantan dan hasilnya adalah sistem pemerintahan yang baik akan tercipta.

5. Di kalimantan terdapat banyak lahan kosong. Lahan kosong tersebut lah yang nantinya akan di manfaatkan untuk membuat inftastruktur yang berkaitan dengan pemindahan ibukota.

Namun, nyatanya pemindahan ibukota ini memberikan dampak negatif yang banyak,diantaranya :

1.Hilangnya ruh dari bangsa Indonesia (kata fahri hamzah)...

Mulai dari zaman penjajahan sampai sekarang Jakarta menjadi ibukota sejarah yang mengukir seluruh peristiwa penting yang dialami oleh bangsa Indonesia Mulai dari pembentukan BPUPKI, perancangan UUD, upacara bendera pertama, pembacaan proklamasi bangsa indonesia, krisis ekonomi yang mengerikan, hingga berbagai kisah yang pastinya wajib untuk kita pahami semua. Jika ibukota dipindahkan, apa yang akan menjadi jati diri kita sebagai sebuah negara?

2. Pemindahan ibukota membutuhkan biaya yang banyak.

Jika dihadapkan pada kondisi negara kita saat ini yang berkelimpahan dalam utang,tentu sangat tidak logis jika pemindahan ibukota tetap dilakukan. Meskipun telah dijelaskan oleh sang pembuat kebijakan, yakni pak Jokowi sendiri bahwa dia tidak akan ngutang , dan biaya yang digunakan dalam pemindahan ibukota ini bersumber dari swasta dan APBN.

Namun tidakkah kita berfikir bahwa kebanyakan dari BUMN Indonesia yang juga merupakan sumber pendapatan negara mengalami krisis dan terancam bangkrut. Sebut saja BPJS,garuda,PLN,krakatau steel, dan lain-lain . Ditambah lagi kondisi bangsa yang miskin, sukarnya lapangan pekerjaan ,dan maraknya perusakan fasilitas umum yang dilakukan oleh orang orang tidak bertanggung jawab ,sangat merugikan negara.

Hal hal semacam ini, haruslah menjadi prioritas bagi negara untuk kemudian dibenahi dan dicarikan jalan keluar, bukan malah mengenyampingkan hal yang seharusnya menjadi prioritas.

Diperkirakan utang negara indonesia tahun 2019 mencapai 275 triliun, dan itu baru bunganya saja bukan utang pokok. Bayangkan, perhari bangsa Indonesia membayar  utang bunga sebanyak 1 triliun. Tentu Dana sebanyak itu sangat bermanfaat jika dialokasikan pada kesehatan, pendidikan ,kepastian kesejahteraan honorer, dan lain-lain.

3. Merusak citra kalimantan sebagai paru-paru dunia.

Alasan mengapa kalimantan dijuluki sebagai paru-paru dunia adalah karena kalimantan memiliki banyak ekosistem yang hidup di dalamnya. Bukan hanya itu, kalimantan juga memiliki oksigen murni karena belum tercemari oleh infrastruktur.

Jika dikaitkan dengan alasan pemerintah yang mengatakan ada lahan kosong yang harus dimanfaatkan untuk membangun ibukota. Maka yang harus di isi pada lahan kosong tersebut bukan beton, tapi pohon.

Percayalah, jika kalimantan benar menjadi ibukota, pasti akan mencemari ekosistem yang ada disana. Polusi dari kendaraan yang lalu lalang, infrastruktur yang mendukung lalu lalangnya kendaraan tersebut, dan lain-lain.  Selain itu, oksegen murni yang dihirup oleh kebanyakan mahluk hidup disana akan berkurang karena akan ada penambahan penduduk .

Jadi , apa pendapat teman teman terkait masalah pemindahan ibukota ini ? Apakah tetap setuju dengan pemindahan ibukota, atau mendukung tetap stay di ibukota yang lama?

Ok....itu saja yang bisa saya sampaikan, mudah mudahan dapat bermanfaat untuk para pembaca.

Mohon maaf jika kata perkatanya ada yang sulit di paham,karena saya masih dalam proses belajar😁.

Penulis : alfian alghifari.

#pemerintah #sulbar #polman #indonesia #kalimantan #ibukota #jakarta #ilc

Posting Komentar

0 Komentar

Pemberi Nasehat Yang Lupa Menasehati Dirinya Sendiri! | As-Saff | Paradoks Salomo| Psikologi.