STAIN MAJENE DAN HUKUM KELUARGA ISLAM !



Setiap tahun tentunya ada jutaan siswa yang telah menyelesaikan studinya di bangku sekolah menengah atas (SMA). Kemauan untuk melanjutkan pendidikan pastilah terpatri dalam diri setiap insan, akan tetapi banyaknya universitas unggulan swasta maupun negeri yang tersebar di penjuru nusantara membuat calon mahasiswa baru di lema dalam memiliih. Di setiap kampus pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, ini terliihat pada setiap kampus memiliki akreditasi yang berbeda-beda. Tak ayal, sebagian orang mengatakan  kampus terkenal karena mahasiswanya, begitupun dengan sebaliknya, mahasiswanya terkenal karena kampusnya. Tergantung  bagi adik-adik calon mahasiswa ingin berada di posisi mana.
STAIN MAJENE salah satu perguruan tinggi yang ada di indonesia dengan berbasis keagamaan. Kampus ini baru berdiri pada tahun 2017 kemarin, meskipun masih belia, kualitasnya mampu bersaing dengan perguruan tinggi yang sudah lama berdiri. Konon katanya Kampus ini menjadi kampus termegah di  sulawesi  barat. Tidak hanya itu, lokasi dan posisi strategis kampus STAIN MAJENE juga menjadi andalan kampus ini, betapa tidak kampus yang berdiri kokoh di puncak bukit majene menawarkan panorama relasi antara daratan dan lautan yang menjadi primadona bagi setiap orang yang melihatnya. Bagi adik-adik janganlah merasa risau dan takut untuk mendaftar di kampus ini, sebab STAIN MAJENE berpegang teguh pada motto “ unggul dan malaqbi “, mahasiswa dan seluruh jajaran STAIN MAJENE menjadikan akhlak menjadi titik poin paling penting dalam bersikap.

STAIN MAJENE memiliki 3 jurusan dan 7 program studi, di antaranya : TARBIYAH ( pendidikan agama islam dan tadris bahasa inggris ),  SYARI’AH ( hukum ekonomi syariah dan hukum keluarga islam ), dan USULUHUDDIN ADAB DAKWAH ( komunikasi penyiaran islam, ilmu tafsir dan pendidikan bahasa arab ).
Kebetulan penulis adalah jurusan syariah dengan prodi hukum keluarga islam. Prodi hukum keluarga islam cukup eksis di kampus STAIN MAJENE, ini terbukti dengan lonjakan mahasiswa di setiap tahunnya. Banyak yang tidak menyadari bahwa prodi ini sangatlah luar biasa, memiliki jangkauan lapangan pekerjaan yang banyak, serta sangat di butuhkan dalam masyarakat.  Bayangkan saja, di setiap lulusan prodi ini bisa menjadi seorang hakim,penghulu,pengacara,jaksa,kepala KUA dan masih  banyak lagi yang berkecimpung dalam keagamaan.

Prodi hukum keluarga islam termasuk prodi andalan STAIN MAJENE. Jika adik-adik camaba masuk dalam prodi ini, anda akan di suguhkan mata kuliah yang di jamin asyik dan sedikit menguras pikiran. Bagaimana tidak, selain mengkaji fikih-fikih clasik juga mengkaji masalah hukum indonesia, yang kita tau hukum di indonesia agak bertabrakan dengan penerapan ada, sehingga memancing nalar berfikir kita untuk berfikir. Seru bukan ?  Tidak hanya itu, keluaran di prodi ini akan bergelar sebagai sarjana hukum (SH), kita telah tau bersama, bahwa hukum adalah dasar pada sesuatu, tentunya orang – orang yang bergelar sarjana hukum pastilah akan di segani, apalagi dalam perspektif masyarakat orang-orang hukum adalah orang- orang yang hebat, meskipun kita tidak menuntut itu. Di tambah, kalian akan menjadi idola laki—laki maupun perempuan, sebab kalian telah mempelajari hukum—hukum dalam keluarga, jadi tidak ada alasan untuk di tolak,  karna kalian telah menjadi dambaan bagi setiap insan di bumi ini.                                                                                                                   
Jadi, tunggu apalagi adik-adik ! ini baru sebagian loh..
Jangan merasa khawatir apalagi takut untuk masuk dalam prodi ini, penulis sebagai angkatan pertama di kampus ini memastikan senior-senior yang ada dalam prodi ini tidak akan membiarkan anda di ambang kebingunan dalam masalah hukum. Sebab senior-senior yang ada di prodi ini, telah terlatih responisitafnya  kepada adik-adik baru yang ingin masuk dalam keluarga kami di HUKUM KELUARGA ISLAM.

Ayo daftarkan dirimu di STAIN MAJENE dengan prodi HUKUM KELUARGA ISLAM.
IrsyadContainer.

#salamsatuhukum

Posting Komentar

0 Komentar

Pemberi Nasehat Yang Lupa Menasehati Dirinya Sendiri! | As-Saff | Paradoks Salomo| Psikologi.