Relasi antara tidur dan Nilai rendah !



Di ramadhan yang penuh berkah ini, tidur menjadi sebuah pahala jika disesuaikan dengan takarannya. Misalnya saja tidur selepas sahur. Ada sensasi mempersingkat puasa yang hanya di dapatkan ketika kita tertidur selepas sahur. Misalnya , tidur menjelang subuh dan terbanguUn tau taunya sudah magrib. Kan enak.

Namun, hal tersebut bukanlah amalan yang akan menghantarkan kita untuk memperoleh sebuah pahala. Akan tetapi dosa, karena yang dilakukan hanya tidur, tidur, dan tidur. Meninggalkan kewajiban lain yang seharusnya dilakukan. Misalnya, sholat, ngaji, dzikir, kuliah daring (kalau anda mahasiswa), dan sebagainya.

Sedikit cerita !

Ada seorang pelajar yang sedang berkelana. Di saat berkelana, tibalah ia di salah satu rumah keluarganya. Disana ia menumpang untuk sementara. Karena anak ini bijaksana, ia paham betul bagaimana sikap yang seharusnya ia terapkan sebagai seorang tamu. Tak terkecuali rumah tumpangan yang ia tinggali itu adalah rumah keluarganya.

Setiap kali di perintah, ia taat dan menjalankan perintah dari keluarganya dengan baik dan benar.

Melihat sikap pelajar ini, si pemilik rumah akhirnya mengapresiasi si anak itu dengan memperbanyak perintah. Dengan harapaan, anak itu akan mengeluh.

Namun, bukannya mengeluh anak itu malah makin bersemangat untuk mengerjakan setiap perintah dari si pemilik rumah.

Di samping harus taat dan patuh dengan si pemilik rumah, anak ini juga punya kewajiban sebagai seorang pelajar. Ia harus masuk sekolah sesuai jadwal yang telah di tentukan oleh gurunya.

Karena pagi itu ia terlalu banyak job dari si pemilik rumah. Tenaganya habis dan ia pun kelihatan loyo.

Si pemilik rumah paham akan hal itu, ia pun membiarkan si pelajar ini untuk mengembalikan tenaga yang terkuras habis akibat bekerja dengan keras.

Saat terbangun dari tidurnya, si pelajar itu kembali bugar dan tubuhnya penuh dengan tenaga. Ia tertidur selama 15 jam lamanya. Saking capeknya.

Selain sadar dari dunia tidur, ia juga sadar bahwa ternyata kewajibannya sebagai seorang pelajar tidak ia kerjakan.

Ia baru sadar bahwa saat ia tertidur, ia di beri amanat dari gurunya untuk mempresentasekan sebuah judul makalah secara daring.

Ia sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan besar. Karena itu, ia meminta dispensasi terkait masalahnya ini. Saat bertemu dengan gurunya ia katakan : "Sensei,bagaimana dengan amanah yang di berikan kepada saya?" , "Sudah selesai" , "sensei saya minta maaf, perkara ketiduran bukan kemauan saya!" ,"Silahkan lanjutkan tidurnya!".

Si Pelajar ini terdiam.

Tamat !




Posting Komentar

0 Komentar

Pemberi Nasehat Yang Lupa Menasehati Dirinya Sendiri! | As-Saff | Paradoks Salomo| Psikologi.