Menjelang akhir ramadhan . THR (Tunjangan Hari Raya) Menjadi buronan empuk bagi setiap orang yang merasa membutuhkan. Tak terkecuali saya pribadi. Siapa sih yang tidak mau. Wkwkwk.
Berbagai usaha dan cara pun kita lakukan. Ada yang menyindir nyindir keluarga dengan kode kode samar ,ada yang terang terangan bilang langsung, ada pula yang berdoa meminta kepada rabb di setiap sujud
Sebenarnya tanpa melakukan itu semua, Pemberi THR dalam hal ini bos atau keluarga harusnya sadar diri bahwa mereka punya kewajiban untuk membayar THR.
Pemerintah Indonesia menetapkan dasar hukum THR melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan (“Permenaker 6/2016”). Peraturan ini terdiri dari 13 pasal dan mulai diberlakukan saat diundangkan, pada tanggal 8 maret 2016.
Di dalam Pasal 3 angka 2 Permenaker 6/2016 disebutkan bahwa pekerja atau buruh yang mempunyai masa kerja satu bulan diberikan secara proporsional.
Namun, akibat dari kurangnya pemahaman seputar dasar Hukum pemberian THR, membuat keluarga atau bos menjadi tidak tau bahwa ada aturan yang menjelaskan tentang keharusan memberikan THR kepada keluarga atau karyawan.
Selain itu faktor Bakhil/Sekke menjadi penunjang utama mengapa kadang di akhir ramadhan THR sukar di dapatkan. Inilah salah satu musuh terbesar bagi para pencari THR. Meskipun berbagai upaya seperti mengkode, bilang langsung, dan berdoa telah dilakukan. Jika sumber THRnya sekke, maka mustahil kita akan mendapat THR.
Padahal dalam alquran di jelaskan :
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang diberikan Allah kepada mereka mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. – (Q.S Ali Imran: 180)
Tolong bagi wajib THR baca artinya baik baik!
Semoga setelah membaca ayat diatas, para wajib THR menjadi sadar diri bahwa harta yang dititipkan padanya hanyalah sementara, dan semua akan kembali kepada pencipta ilahi rabbi.
Semoga di ramadhan ini, kita semua mendapat THR. 😄 amin.
Jika tetap tidak mendapat THR di ramadahan kali ini , maka jalan lainnya adalah massiara ke rumah tetangga atau keluarga yang kita yakini sebagai orang yang tidak bakhil. Cuma itu jalan lainnya.
Namun di masa pandemi ini, kita kmbali harus mengingat bahwa virus ada di mana mana. Boleh jadi ketika massiara nanti, Covid-19 pun juga ikut massiara. Jadi saran saya, cukup #dirumahaja . Terima dengan ikhlas hati bahwa Ramadhan kali ini THR hanyalah sebuah ilusi.
0 Komentar